Me and My Lovely(nerd) Hair

on Selasa, 24 Januari 2012

Salah satu dari banyak hal yang bisa membuat saya tidak berkutik adalah, potong rambut. Bila banyak orang “normal” biasanya sehabis potong rambut dengan bangga memamerkan potongan rambut barunya, maka yang saya lakukan adalah sebaliknya. Dengan keeksotisan jenis rambut dan bentuk kepala yang hampir menyerupai bola pingpong kelindes truk, maka seharusnya saya termasuk dalam orang paling tabah sedunia. WTF ? Maksudku, hey man! Enak punya rambut seperti kalian yang mudah diatur dan pasrah aja diapa-apain. Rambut saya termasuk penganut demokrasi modern, jadi menaklukkan mereka butuh usaha ekstra bagai bertarung sama banteng yg ekornya dicepit pake jebakan beruang (lebay).
Dan satu lagi, sulit sekali mencari tukang potong rambut yang punya chemistry dengan hati dan perasaan saya (berasa kek nyari cowok), (eh maksudnya cewek). Alih-alih menjanjikan bentuk baru yang matching, biasanya mereka malah menjadikan rambut saya sebagai bahan eksperimen.
Contoh :
Ekspetasi :
Saya: “Mas, dirapiin aja ya. Gausah pendek2”
Pak cukur: “Ok mas”
Hasil akhir: Harry Panca abis kena alat pemotong rumput kepalanya.
Saya: “Mas ? udah berapa taun jadi tukang kebon ?”
Setelah nunggu berbulan-bulan sampe rambut panjang (dan ancur)
Ekspetasi:
Saya: “Mas, tau Choi Siwon ?”
Pak Cukur: “Artis ya mas ?”,
Saya: “Iya, yg kek gitu aja ya. Tau kan ?”
Pak Cukur: “Enggak mas”
ah lupakan,
Ekspetasi:
Saya: “Mas, yg kek gini ya! (nunjuk model shaggy)
Pak Cukur: “Siap Mas! Pegangan!”
(Lu kate naek metro mini ??)
Hasil akhir: “Kok saya jadi kek tukul mas ?”

dan tadi, setelah 2 bulan sejak potong rambut terakhir..

Pak Cukur: “mau digimanain mas ?”
Saya: “dirapiin aja mas, gausah pendek2” (dalem hati: terserah lu lah! Masih untung andai pala gw ga berlobang -_-“)
Pak Cukur: “Siaap mas! Seperti biasa!”
Saya: “Pegangan ?”
Pak Cukur: “Bukan, Asolole !”
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hasil akhir: “MAS ! TAU DEFINISI KALIMAT “GA USAH PENDEK2 GA SIH !?” \(T_T)/
Ah sudahlah, mungkin memang beginilah adanya. Dan tadi, saya udah yang ke-55 kalinya menyesal setelah potong rambut. Sekarang bentuk potongan rambut dan kepala saya jadi, entahlah.. terlalu abstrak.
#meluk tiang
Heran kenapa saya masih langganan di pak aneh itu ya ?

2 komentar:

Rena Herald mengatakan...

wakakak... bukan pak tukang nya yg salah, yg potong rambut tuh, mau diaapain aja tetep gak cocok #ups... hahahags

dante mengatakan...

sepertinya begitu T_T
#nundukngitungkerikil

Posting Komentar