Black People ?

on Selasa, 16 Agustus 2011

Kesendirian bagi beberapa orang mungkin merupakan hal yang menyiksa, namun disisi lain ada juga yang begitu addicted dengan keadaan ini. Mereka saya menyebutnya sebagai “black people”, entah terlepas dari ada tidaknya istilah ini sebenarnya tapi saya suka menyebutnya seperti itu, terasa pas saja (hahaha). Bagi orang-orang hitam ini, kesendirian merupakan teman yang sempurna. Dimana mereka akan menemukan diri mereka menurut versi mereka juga, tak ada individu lain yang mengganggu dan mengatur jalan hidup mereka, kegilaan yang sempurna.
Secara tidak langsung saya dulu juga termasuk orang seperti ini kurasa, walaupun tidak 100%. Orang lain merupakan pengganggu dalam lingkungan buatan kita, mereka seperti hama yang merusak (mungkin terlalu ekstrim ya :D ) termasuk orang tua  bahkan, sesuatu yang sangat menyesatkan.
Tapi bagi mereka inilah hal yang benar, mereka benar-benar terikat dengan diri sendiri. Ambil contoh ketika saya di pertengahan SMP dulu, kehidupan seperti sudah terstruktur, sederhana. Hidup adalah : bangun pagi, sekolah, pulang, masuk kamar sampai pagi lagi, dan terus berulang. Kita membuat semacam perimeter, membuat kamar pribadi seolah ekosistem kita sendiri yang steril dari orang lain. Saya ingat waktu itu saya bisa sangat marah ketika ada yang masuk kamar tanpa izin (waktu itu keponakan sampe nangis-nangis, ahhahaha). Entah kenapa diam di kamar seperti itu terasa sangat menyenangkan, walaupun di sana hanya sekedar tidur-tiduran atau membaca komik yang sudah diulang 100 kalipun. Bahkan keluargaku dulu pernah menganggap kalau saya ini kelainan jiwa (WTF ??!)
Tapi mulai di tahun pertama masuk SMU, anggapan saya terhadap orang lain mulai berubah. Disini saya menemukan orang-orang yang menurut saya membentuk karakter saya yang baru (jiah lebay)
bagaikan kupu-kupu yang keluar dari kepompong, perubahan sikap hampir 100 derajat (panas banget yak ?). Saya menemukan teman-teman yang sepertinya bisa menutupi kekurangan, kami bisa tertawa dan bermain bersama, waktu di SMP saya memang tergolong minoritas, mungkin diantara kalian ada juga yang punya anggapan seperti ini terhadap diri kalian. Secara tidak sadar saya mulai menjadi bagian masyarakat aktif, sudah tidak duduk di pojokan lagi, dan setiap waktu istirahat selalu ke kantin bersama, menyenangkan sekali. Hubungan saya dengan orang di rumah pun mulai akrab, terutama dengan ibu dan kakak perempuanku, heheh.
Dulunya yang pendiam sekarang jadi sedikit bisa membuat orang tertawa dengan kebodohan yang kita perbuat, ya walaupun dengan kebodohan, membuat orang tertawa karena kita itu cukup menyenangkan. Teman SMP’ku sekarang kalau ketemu kadang heran, ini saya atau bukan,
karena memang telah berubah, dan percayalah, perubahan ini menyenangkan :D.
Bagi kalian yang merasa sebagai “orang-orang hitam” ini, percaya deh kalian tidak akan bertahan lama di dunia ini jika terus seperti itu. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial, kita tidak akan bisa hidup seorang diri dengan kemampuan kita yang teramat sangat kecil ini. Lagipula, berteman itu mengasyikan :D.

0 komentar:

Posting Komentar